Rina Helmina
Pengembangan Kurikulum
(Berdasarkan Isu dan Problematika)
Book Review ● Jun 28, 2021
Informasi Bibliografi
Pengarang : Arifin Ali Bustoni, S.Pd, M.Pd
Editor : Ranto
Penata Letak : Riefmanto
Perancang sampul : Ryan
Halaman : 186
Tahun Terbit : 2010
Kota Terbit : Jakarta
Penerbit :
Multi Kreasi Satudelapan
Bab dan Judul yang Dibahas
·
Bab
1 : Konsep Kurikulum
A.
Kedudukan
Kurikulum dalam Pendidikan
B.
Konsep
Kurikulum
C.
Kurikulum
dan Teori-teori Pendidikan
·
Bab
2 : Teori Kurikulum
A.
Apakah
Teori Itu?
B.
Teori
Pendidikan
C.
Teori
Kurikulum
·
Bab
3 : Landasan Filosofis dan Psikologis Pengembangan Kurikulum
A.
Landasan
Filosofis
B.
Landasan
Psikologis
·
Bab
4 : Landasan Sosial Budaya, Perkembangan
Ilmu dan Teknologi dalam Pengembangan Kurikulum
A.
Pendidikan
dan Masyarakat
B.
Perkembangan
Masyarakat
C.
Perkembangan
Ilmu Pengetahuan
D.
Perkembangan
Teknologi
E.
Pengaruh
Perkembangan Ilmu dan Teknologi
·
Bab
5 : Macam-macam Model Konsep Kurikulum
A.
Kurikulum
Subjek Akademis
B.
Kurikulum
Humanistik
C.
Kurikulum
Rekontruksi Sosial
D.
Teknologi
dan Kurikulum
·
Bab
6 : Anatomi dan Desain Kurikulum
A.
Komponen-komponen
Kurikulum
B.
Desain
Kurikulum
·
Bab
7 : Pengembann Kurikulum
A.
Prinsip-prinsip
Pengembangan Kurikulum
B.
Pengembang
Kurikulum
C.
Faktor-faktor
yang mempengaruhi Pengembangan Kurikulum
D.
Artikulasi
dan Hambatan Pengembangan Kurikulum
E.
Model-model
Pengembangan Kurikulum
Pengantar
Buku Pengembangan Kurikulum, disusun disesuaikan berdasarkan isu
dan problematika yang berkembang saat ini. Buku ini disusun sebagai masukan,
wacana, bahan diskusi guru (pendidik), bagi mahasiswa Tenaga Kependidikan baik
Strata 1, Strata 2 dan Strata 3.
Untuk menambah wacana literatur dan referensi yang beredar, maka
penyusun menyajikan buku kecil ini dimaksudkan sebagai bahan materi
perkuliahan, bahan diskusi, wacana berfikir dan pembekalan bagi mahasiswa S1,
calon pendidik, pendidik dan para praktisi pendidikan.
Perlu diketahui bersama bahwa pengembangan kurikulum merupakan hal
yang sangat penting bagi setiap insan dan setiap bangsa dalam meningkatkan daya
saingnya. Banyak persoalan yang dihadapi bangsa yang terkait dengan
program-program dan strategi peningkatan mutu dalam pengembangan kurikulum
pendidikan.
Pengembangan kurikulum dalam rangka peningkatan mutu pendidikan
telah dilakukan, dengan berbagai cara. Buku ini mengungkap isu-isu dan
problematika yang berkembang dalam dunia pendidikan anak bangsa ini.
Selain itu, buku ini disusun untuk memberikan masukan, gambaran
mengenai mozaik dan wajah permasalahan seputar kurikulum pendidikan yang
berkembang akhir-akhir ini. Isu-isu yang berkembang dalam pengembangan
kurikulum pendidikan dipaparkan agar kita memahami betapa pentingnya
permasalahan pendidikan kita. Pembaharuan mutu pendidikan hendaknya mampu
memberikan solusi dan warna peningkatan mutu SDM kita. Demikianlah, dalam critical
book review ini, reviewer berusaha merangkum dan menjelaskan kembali
isi buku ini, serta memberikan evaluasi terhadap buku ini, baik itu mengenai
keunggulan maupun kekurangannya.
Bagian Utama
1.
Rangkuman
Pembahasan dalam buku ini terbagi menjadi 7 Bab, Bab 1 membahas
tentang konsep kurikulum, Bab 2 membahas tentang teori kurikulum, Bab 3
membahas tentang landasan filosofis dan psikologis pengembangan kurikulum, Bab
4 membahas tentang landasan sosial-budaya, perkembangan ilmu dan teknologi
dalam pengembangan kurikulum, Bab 5 membahas tentang macam-macam model konsep
kurikulum, Bab 6 membahas tentang anatomi desain kurikulum, dan Bab 7 membahas
tentang pengembangan kurikulum. Setiap bab terdiri dari beberapa pasal yang
akan dirangkumkan sebagai berikut.
Bab 1 : Konsep Kurikulum
Pasal 1, menjelaskan tentang
Kedudukan Kurikulum Dalam Pendidikan. Pada bab ini menjelaskan bahwa
pendidikan berinteraksi antara pendidik dan dengan peserta didik dalam upaya membantu
peserta didik mencapai tujuan-tujuan pendidikan. Kurikulum mempunyai kedudukan
sentral dalam seluruh proses pendidikan. Kurikulum mengarahkan segala bentuk
aktifitas pendidikan demi tercapainya tujuan-tujuan pendidikan. Kurikulum juga
merupakan suatu rencana pendidikan, memberikan pedoman dan pegangan tentang
jenis, lingkup, dan urutan serta proses pendidikan. Di samping kedua fungsi
tersebut, kurikulum juga merupakan suatu bidang studi, yang ditekuni oleh para
ahli atau spesialis kurikulum, yang menjadi sumber konsep-konsep atau
memberikan landasan-landasan teoretis bagi pengembangan kurikulum sebagai
intuisi pendidikan.
Pasal 2,
menjelaskan tentang Konsep Kurikulum. Pada bab ini membahas bahwa konsep
kurikulum berjalan dengan perkembangan teori dan praktik pendidikan, juga
bervariasi sesuai dengan perkembangan teori dan praktik pendidikan, juga
bervariasi sesuai dengan aliran atau teori yang di anutnya.
Pasal 3,
membahas tentang Kurikulum dan Teori Pendidikan. Pada bab ini bahwa
kurikulum mempunyai hubungan yang erat dengan teori pendidikan. Suatu kurikulum
disusun dengan mengacu pada satu atau beberapa teori kurikulum, dan suatu teori
kurikulum diturunkan atau dijabarkan dari teori-teori pendidikan tertentu.
Minimal ada 4 teori pendidikan yang banyak dibicarakan oleh para ahli
pendidikan dan dipandang pelaksanaan pendidikan, yaitu pendidikan klasik
(konsep pendidikan tertua), pendidikan pribadi (lebih mengutamakan peranan
siswa), pendidikan interaksional (konsep pendidikan ini bertolak dari pemikiran
manusia sebagai makhluk sosial), dan teknologi pendidikan (mempunyai persamaan
dengan pendidikan klasik tentang peranan pendidikan dalam menyampaikan
informasi).
Bab 2: Teori Kurikulum
Pasal 1, menjelaskan
tentang Apakah Teori Itu?. Mengenai apakah itu teori, telah ada
beberapa kesepakatan di antara para ahli, tetapi juga ada beberapa perbedaan
pendapat. Kesepakatan yang telah diterima secara umum, bahwa teori merupakan
suatu set atau system pernyataan yang menjelaskan serangkaian hal.
Ketidaksepakatannya terletak pada karakteristik pernyataan tersebut. Di antara
sekian banyak pendapat yang berbeda, ada tiga kelompok karakteristik utama
sistem pernaytaan suatu teori. Pertama, pernyataan dalam suatu teori bersifat
memadukan. Kedua, pernyataan tersebut berisi kaidah-kaidah umum. Ketiga,
pernyataan bersifat meramalkan. Karakteristik memadukan banyak disetujui oleh
para perumus teori.
Pasal 2,
membahas tentang Teori Pendidikan. Dengan latar belakangnya, beberapa
ahli menyatakan bahwa ilmu pendidikan merupakan ilmu yang “belum jelas”. Hal
itu diperkuat oleh kenyataan bahwa cukup sulit untuk dapat merumuskan teori
pendidikan. Teori-teori pendidikan yang ada lebih menggambarkan pandangan
filosofis, seperti teori pendidikan Langeveld, Kohnstam, dan sebagainya, atau
lebih menekankan pada pengajaran seperti teori Gagne, Skinner, dan sebaginya.
Pasal 3, membahasa
tentang Teori Kurikulum. Telah diuraikan sebelumnya bahwa teori
merupakan suatu perangkat pernyataan yang bertalian satu sama lain, yang
disusun sedemikian rupa sehingga memberikan makna yang fungsional terhadap
serangkaian kejadian. Kalau konsep-konsep itu diterapkan dalam kurikulum, maka
dapatlah dirumuskan tentang teori kurikulum, yaitu sebagai suatu perangkat
pernyataan yang memberikan makna terhadap kurikulum sekolah, makna tersebut
terjadi karena adanya penegasan hubungan antara unsur-unsur kurikulum, karena
adanya petunjuk perkembangan, penggunaan dan evaluasi kurikulum.
Bab 3: Landasan Filosofis dan Psikologis Pengembangan Kurikulum
Pasal 1, membahas
tentang Landasan Filosofis. Secara harfiah filosofis berarti “cinta akan
kebijakan”. Orang belajar filsafat agar ia menjadi orang yang mengertin dan
berbuat secara bijak. Untuk dapat mengerti kebijakan dan berbuat secara bijak,
ia harus tahu atau berpengetahuan. Penegtahuan tersebut diperoleh melalui
proses berpikir, yaitu berpikir secara sistematis, logis dan mendalam.
Pasal 2, membahas
tentang Landasan Psikologis. Kondisi psikologis merupakan karakteristik
psiko fisik seseorang sebagai individu, yang dinyatakan dalam berbagai bentuk
perilaku dalam interaksi dengan lingkungannya. Kondisi psikologis seseorang
berbeda-beda, karena perbedaan tahap perkembangannya, latar belakang sosial
budaya, juga karena perbedaan faktor-faktor yang dibawa dari kelahirannya.
Bab 4: Landasan Sosial Budaya, Perkembangan Ilmu dan Teknologi
Dalam Pengembangan Kurikulum
Pasal 1, membahas
tentang Pendidikan dan Masyarakat. Ada tiga sifat penting pendidikan.
Pertama, pendidikan mengandung nilai dan memberikan pertimbangan nilai. Hal itu
disebabkan karena pendidikan diarahkan pada pengembangan pribadi anak agar
sesuai dengan nilai-nilai yang diharapkan masyarakat. Kedua, pendidikan
diarahkan pada kehidupan dalam masyarakat. pendidikan bukan hanya untuk
pendidikan, tetapi menyiapkan anak untuk kehidupan dalam masyarakat. Ketiga,
pelaksanaan pendidikan dipengaruhi dan didukung oleh lingkungan masyarakat
tempat pendidikan itu berlangsung.
Pasal 2, membahas
tentang Perkembangan Masyarakat. Salah satu ciri dari masyarakat adalah
selalu berkembang. Mungkin pada masyarakat tertentu perkembangan sangat cepatt,
tetapi pada masyarakat lainnya agak lambat bahkan lambat sekali. Karena adanya
pengaruh dari perkembangan teknologi, terutama teknologi industri transportasi,
komunikasi, telekomunikasi dan elektronika, masyarakat kita dewasa ini
berkembang sangat cepat menuju masyarakat terbuka, masyarakat informasi dan
global.
Pasal 3, membahas
tentang Perkembangan Ilmu Pengetahuan. Sejak abad pertengahan ilmu
pengetahuan berkembang pesat. Masa setelah abad pertengahan sering disebut
zaman modern. Perkembangan ilmu pengetahuan pada masa ini banyak di dasari oleh
penemuan dan hasil pemikiran para filsuf purba, seperti Thales, Phythagoras,
Leucipos, Demokritos, Socrates, plato, Euclid, Archimides, Aristarhus yang hidup sebelum masehi, sampai
ke Al-Khawarizmi yang hidup pada abad ke-9. Perkembangan ilmu pengetahuan tidak
bisa dilepaskan dari ilmuwan Muslim, seperti dikemukakan Briffault dalam Making
of Humanity.
Pasal 4, membahas
tentang Perkembangan Teknologi. Teknologi ialah cara melakukan sesuatu
untuk memenuhi kebutuhan manusia dengan bantuan alat dan akal sehingga
seakan-akan memperpanjang, memperkuat, atau membuat lebih ampuh anggota tubuh,
pancaindera, dan otak manusia.
Pasal 5, membahas
tentang Pengaruh Perkembangan Ilmu dan Teknologi. Membahas bahwa
pengaruh perkembangan ilmu dan teknologi cukup luas, meliputi semua aspek
kehidupan, politik, ekonomi, sosial, budaya, keagamaan, etika, dan estetika,
bahkan keamanan dan ilmu pengetahuan itu sendiri. Pada bagian ini pembahasan
dibatasi pada pengaruh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terhadap
kehidupan masyarakat dan pendidikan.
Bab 5: Macam-macam Konsep Kurikulum
Pasal 1, membahas
tentang Kurikulum Subjek Akademis, Model konsep kurikulum ini adalah
model kurikulum yang tertua, sejak sekolah yang pertama berdiri, kurikulumnya
mirip dengan tipe ini. Sampai sekarang, walaupun telah berkembang tipe-tipe lain,
umumnya sekolah tidak dapat melepaskan tipe ini. Mengapa demikian? Kurikulum
ini sangat praktis, mudah disusun, mudah digabungkan dengan tipe lainnya.
Pasal 2, membahas
tentang Kurikulum Humanistik. Kurikulum humanistik menuntut hubungan
emosional yang baik antara guru dan murid. Sesuai dengan prinsip yang dianut,
kurikulum humanistik menekankan integritas, yaitu kesatuan perilaku bukan saja
yang bersifat intelektual tetapi juga emosional dan tindakan. Dalam evaluasi,
kurikulum humanistik berbeda dengan yang biasa. Model ini lebih mengutamakan
proses daripada hasil.
Pasal 3, membahas
tentang Rekontruksi Sosial. Menyebutkan bahwa kurikulum rekontruksi
sosial berbeda dengan model-model kurikulum lainnya. Kruikulum ini lebih
memusatkan perhatian pada problema-problema yang dihadapinya dimasyarakt.
Kurikulum ini ebrsumber pada aliran pendidikan interaksional.
Pasal 4, membahas
tentang Teknologi dan Kurikulum. Penerapan teknologi dalam bidang
pendidikan khsusnya kurikulum adalah dalam dua bentuk, yaitu bentuk perangkat
lunal (software) dan perangkat keras (hardware). Peneapan teknologi perangkat
keras dalam pendidikan dikenal sebagai teknologi alat (tools technology),
sedangkan penerapan teknologi perangkat lunak disebut juga teknologi sistem
(system teknologi).
Bab 6: Anatomi dan Desain Kurikulum
Pasal 1, membahas
tentang Komponen-komponen Kurikulum. Suatu kurikulum harus
mempunyai kesesuaian atau relevensi. Kesesuaian ini meliputi dua hal. Pertama,
kesesuaian antara kurikulum dengan tuntutan, kebutuhan, kondisi, dan
perkembangan masyarakat. Kedua, kesesuaian antar komponen-komponen kurikulum,
yaitu isi sesuai dengan tujuan, proses sesuai dengan isi tujuan, demikian juga
evaluasi sesuai dengan proses, isi dan tujuan kurikulum.
Pasal 2, membahas
tentang Desain Kurikulum. Membahas bahwa desain kurikulum menyangkut
pada pengorganisasian unsur-unsur atau komponen kurikulum. Penyusunan desain
kurikulum dapat dilihat dari dua demensi, yaitu demensi horisontal dan
vertikel. Dimensi horisontal berkenaan dengan penyusunan dari lingkup isi
kurikulum. Susunan lingkup ini sering diiterogasikan dengan proses belajar dan
mengajarnya. Dimensi vertikel menyangkut penyusunan sekuens bahan berdasarkan
antara tingkat kesukaran. Bahan tersusun dari yang mudah, kemudian menuju pada
yang lebih sulit, atau mulai dari yang dasar diteruskan dengan yang lanjutan.
Bab 7: Pengembangan Kurikulum
Pasal 1, membahas
tentang Prinsip-prinsip Pengembangan Kurikulum. Ada beberapa prinsip
umum dalam pengembangan kurikulum. Yang pertama, prisinsip relevensi. Yang
kedua, prinsip fleksibilitas. Yang ketiga, prinsip kontiunitas. Yang keempat,
prinsip praktis. Yang kelima, prinsip efektifitas. Adapun prinsip yang lebih
khusus dalam pengembangan kurikulum. Prinsip-prinsip ini berkenaan dengan penyusunan
tujuan, isi, pengalaman belajar, dan penilaian.
Pasal 2, membahas
tentang Pengembang Kurikulum. Dalam mengembangkan suatu kurikulum banyak
pihak yang turut berpartisipasi, yaitu: administrator pendidikan, ahli
pendidikan, ahli kurikulum, ahli bidang ilmu pengetahuan, guru-guru, dan orang
tua murid serta tokoh-tokoh masyarakat. Dari pihak-pihak tersebut secara
terus-menerus turut terlibat dalam pengembangan kurikulum adalah:
administrator, guru, dan orang tua.
Pasal 3, membahas
tentang Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengembangan Kurikulum. Bahwa
sekolah mendapatkan pengaruh dari kekuatan-kekuatan yang ada dalam masyarakat,
terutama dari perguruan tinggi dan masyarakat.
Pasal 4, membahas
tentang Artikulasi dan Hambatan Pengembangan Kurikulum. Menjelaskan bahwa untuk menyusun artikulasi kurikulum diperlukan kerjasama
dari berbagai pihak: para administrator, kepala sekolah, TK sampai rektor
universitas, guru-guru dari setiap jenjang pendidikan, orang tua murid dan
tokoh-tokoh masyarakat.
Pasal 5, membahas
tentang Model-model Pengembangan Kurikulum. Model kurikulum itu
merupakan model paling lama dan paling banyak dikenal. Sekurang-kurangnya
dikenal delapan model pengembangan kurikulum, yaitu: the administrative
(line staff) model, the grass roots model, beuchamp’ssystem, the demonstration
model, taba’s inverted model, rogers interpersonal relations model, the
systematic action research model, dan emerging technical model.
2.
Evaluasi
Pengembangan kurikulum dalam rangka peningkatan mutu pendidikan
telah dilakukan, dengan berbagai cara. Buku yang ditulis oleh Arifin Ali
Bustoni ini mengungkap isu-isu dan problematika yang berkembang dalam dunia
pendidikan anak bangsa ini.
Penutup
Buku Pengembangan Kurikulum ini disusun disesuaikan berdasarkan isu
dan problematika yang berkembang saat ini. Buku ini disusun sebagai masukan,
wacana, bahan diskusi guru (pendidik), bagi mahasiswa Tenaga Kependidikan baik
Strata 1, Strata 2 dan Strata 3.
Komentar
Posting Komentar